Sidang Isbat Tetapkan 1 Dzulhijjah 1444 Hijryah Tepat Pada 20 Juni 2023.
TubabaQu. id: Jakarta- Sidang isbat menentukan 1 Dzulhijjah 1444 Hijyah, pada Minggu 18 Juni di Kantor Kementerian Agama Jakarta Pusat, diawali dengan pemaparan tentang posisi Hilal oleh anggota tim Hisab Ruqiyah Kemenag Achmad Izzuddin
Wakil Menteri Agama Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si pada konfrensi pers usai sidang isbat Minggu malam mengatakan, ketinggian hilal diseluruh wilayah Indonesia pada posisi 0 derajat 11,78 menit, hingga 2 derajat 21,57 menit, dengan sudut elongasi antara 4,39 derajat hingga 4,93 derajat.
“Hal ini adalah posisi Hilal berdasarkan hisab sebuah metode atau cara untuk mengetahui posisi ketinggian hilal.” tetang Zainut Tauhid Sa’adi.
Kementerian agama, lanjut Zainut Tauhid Sa’adi dalam menetapkan awal bulan Qomariah khususnya bulan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah, menggunakan mekanisme sidang isbat untuk bermusyawarah dengan para pakar falak, astronom, Legislator, MUI, Ormas Islam dan perwakilan dari ormas Islam.
Dasar musyawarah Dalam sidang isbat ini berdasarkan hasil hisab dan telah dilaksanakan oleh tim hisab rukyah Kemenag dan telah dikonfirmasi sejumlah petugas Kantor Kemenag di 99 titik di seluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan hisab posisi hilal diseluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria MABIMS.
“Oleh karenanya, sidang isbat secara mufakat menetapkan, satu Dzulhijjah 1444 Hijriah jatuh pada hari Selasa tanggal 20 Juni 2023 Masehi dan hari raya Idul Adha jatuh pada hari Kamis tanggal 29 Juni 2023 Masehi.” tegasnya.
Melalui kanal YouTube kementerian Agama RI, Zainut Tauhid Sa’adi juga berpesan, jika ternyata kedepan ada perbedaan dalam . menentukan Hari Raya Idhul Adha 1444 Hijrah, jangan sampai perbedaan tersebut diperdebatkan namun harus mencari titik temu perbedaan tersebut.
“Kami berharap sikap tetap mengedepankan toleransi, harus saling menghargai perbedaan yang terjadi, bukan saling mencaci dan melakukan hal-hal yang menimbulkan perpecahan diantara umat Islam.” harap dia.
Diketahui, sidang isbat ini dihadiri oleh sejumlah Duta Besar Negara-negara Sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), hingga Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Sidang Isbat juga dihadiri oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama, dan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam serta Pondok Pesantren.(**)