Launching Program K3W dan Pantasi, Zaidirina Berharap Bisa Turunkan Kasus Stunting.

TubabaQu.id – Tulang Bawang Tengah – Penjabat Bupati Tulang Bawang Barat Dr.Zaidirina, SE M.Si melaunching Program Keluarga Nenemo Mandiri Pangan berupa gerakan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Kebun, Kolam, Kandang, dan Wisata (K3W) serta Sarapan Tanpa
Nasi (Pantasi) Kabupaten Tulang Bawang Barat, di Tiyuh Marga Jaya Tulang Bawang Tengah Tubaba, Senin (13/3/2023).

Penjabat Bupati Tulang Bawang Barat Dr. Zaidirina, SE, MSi, sedang menyampaikan sambutan pada launching
Program K3W dan Pantasi, Senin (13/3/2023).

Dalam sambutannya, Penjabat Bupati Tulang Bawang Barat Dr. Zaidirina, SE, MSi mengatakan, berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2021, angka prevelensi stunting di Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah 22,1 Persen atau terendah ke-empat di Provinsi Lampung, sedangkan di Tahun 2022 kasus stunting di Tulang Bawang Barat menurun  16,4 persen.

Hal itu menunjukan adanya perbaikan yang telah kita lakukan, namun itu dirasa belum cukup. Di Tahun ini tentu Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat
harus terus melakukan upaya-upaya untuk terus menurunkan kasus stunting.

“Upaya tersebut (penurunan stunting), salah satunya dengan Gerakan K3W dan Gerakan Pantasi ini. ” ujar Zaidirina.

Dikatakan Pj. Bupati, K3W mengajak seluruh masyarakat di Tulang Bawang Barat agar memanfaatkan lahan pekarangan
rumahnya menjadi lahan produktif untuk kebutuhan gizi sekaligus membantu perekonomian keluarga.

Seperti menanam tanaman holtikultura, berternak dan budidaya ikan, sehingga akan menjamin ketersediaan bahan pangan ber-aneka ragam terus menerus, guna
pemenuhan gizi keluarga.

Menurut Zaidirina jika telah melakukan K3, biasanya Wisatanya akan mengikuti, yang melatar belakangi dari program Keluarga Nenemo Mandiri Pangan ini, karena Tiyuh diwajiban oleh Kementrian Desa Tertinggal untuk menyisihkan dana desanya untuk ketahanan pangan.

“ketahanan pangan ini sebenarnya untuk mengurangi dan menghilangkan stunting,  juga untuk mengurangi kemiskinan dan kemiskinan ekstrem. Yang kedua kita melihat banyaknya lahan pekarangan dan lahan-lahan milik Tiyuh dan perusahaan yang tidak dimanfaatkan,  oleh karena itu Pemda kabupaten Tulang Bawang Barat, membuat program ini (program Keluarga Nenemo Mandiri Pangan: red)” tutup dia.

Dari pantauan tubabaQu.id peluncuran Program Keluarga Nenemo Mandiri Pangan, juga menampilkan stand Dasa Wisma TP PKK Kecamatan Tulang Bawang Tengah yang menjual sayur mayur  hasil kebun keluarga.(agn).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *