Dikbud Tekankan Pendidikan karakter Bagi Generasi Muda Tubaba

Dalam rangka menekankan pendidikan karakter di era digitalisasi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Tulangbawang Barat (Tubaba) Budiman Jaya, S.IP., M.IP menjadi narasumber dalam Progam Podcast Dialektika TubabaQu pada Rabu, 7/05/2025 di Studio Radio Streaming TubabaQu, Dinas Komunikasi dan Informatika Tubaba.
Pendidikan karakter menjadi salah satu progam yang sedang dijalankan oleh Forkompinda Tubaba yang masuk sekolah untuk mencegah dan menanggulangi kekerasan anak, kenakalan remaja, dan pembinaan karakter tingkat SMP/SMA se-kabupaten Tubaba.
Adanya peran stalkholder lainnya untuk mendukung progam pendidikan karakter di tubaba.
” Keterkaitan dinas pendidikan dan kebudayaan akan mendukung progam Forkompinda seperti himbauan ke sekolah dan sosialisasi. Selain itu, ditambah peran dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( PPA) juga menangani langsung akan kekerasan anak dan kenakalan remaja. Peran Dinas Komunikasi dan Informatika ( Kominfo) juga berperan sebagai media sosialisasi publik karena adanya podcast ini” ungkapnya.
Dikbud juga mengambil langkah dalam mewujudkan pendidikan karakter di tubaba dengan membagikan modul buku membagikan modul pendidikan karakter ke sekolah se-kabupaten tubaba yang dimulai sejak 2020.
Pembinaan karakter ini tidak hanya di tujukan kepada siswa-siswi namun juga untuk guru dan kepala sekolah.
” Sebelum pembinaan karakter ini ke siswa kami melakukan pelatihan terlebih dahulu ke guru dan kepala sekolah di tubaba, karena mereka nantinya sebagai contoh untuk anak didiknya”tambahnya.
Budiman menambahkan bahwa keluarga merupakan peran utama dalam mendidik karakter pada anak.
” Karakter anak di bina langsung pada lingkungan keluarga. Selanjutnya, karakter tersebut di bawa ke sekolah bahkan ke masyarakat sekitar. Baru pihak sekolah dan pemerintah ini mendukung untuk pengawasan dan penghimbauan saja ” jelasnya.
Selanjutnya, di era digitalisasi ini menjadi tantangan bagi pihak pemerintah dalam mendidik karakter pada generasi muda.
” Kami tidak bisa membatasi begitu saja untuk anak yang ingin menjelajah media sosial, jadi harus dari orang tuanya yang rajin memantau anak- anaknya. Kami hanya memberikan kebijakan adanya razia untuk tidak boleh membawa hp di sekolah kecuali untuk media pembelajaran.” pungkasnya.
Terakhir, Budiman berharap untuk para generasi muda selalu mengingat bahwa adap itu lebih penting dibandingkan ilmu.
“Kejarlah ilmu setinggi langit namun tidak lupa akan memiliki adab yang baik “.
Rilis By Ananda Ericka