Hadiri Konfercab PCNU Tubaba, Firsada: Dalam Sejarah Perjalanan Bangsa, NU berikan Kontribusi Sangat Besar.
TubabaQu.id : Tumijajar – Penjabat (Pj) Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba) Drs. M.Firsada, MSi menyambut baik Konferensi Cabang -Konfercab- Ke 4 PCNU Kabupaten Tulang Bawang Barat Karena selain menjadi wadah untuk berdiskusi, bermusyawarah serta menyusun kerangka kerja bagi organisasi.
Menurut PJ Bupati, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk bersinergi antara pemerintah kabupaten Tulang Bawang Barat bersama NU dalam menyikapi berbagai permasalahan yang ada, khususnya di wilayah kabupaten Tulang Bawang Barat.
Hal itu disampaikan Muhammad Firsada dalam sambutannya pada pembukaan Konfercab ke 4 PCNU Tubaba, di Pondok pesantren Nurul Qur’an Daya Murni Kec. Tumijajar, Kamis (28/3/2024).
Lebih lanjut diajuga mengatakan, Dalam sejarah perjalanan bangsa indonesia, Nahdlatul Ulama telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi bangsa indonesia.
“Dalam sejarah perjalanan bangsa indonesia, Nahdlatul Ulama telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi bangsa indonesia. Sejarah mencatat, kepeloporan dan kerja keras tanpa pamrih Kyai Haji Hasyim Asyari dalam memberdayakan umat islam khususnya dan warga Nahdliyin bisa menjadi warga negara yang suka bekerja keras dan disiplin dalam beribadah dan membangun ukhuwah, sehingga terbangun bangsa yang kuat.” katanya.
Senada dengan Pj Bupati Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama -PWNU- Lampung Puji Raharjo mengatakan berdirinya Republik Indonesia tidak terlepas dari peran Kiyai Haji Wahid Hasyim dan sesepuh NU lainnya, dalam revolusi jihad meraih Kemerdekaan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung ini lalu berpesan kepada pengurus NU Tubaba agar dalam Konfercab ini membahas tiga program kemandirian NU dalam memasuki abad kedua di bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
“Mandiri pendidikan, NU telah memiliki banyak lembaga pendidikan formal dari tingkat dasar hingga menengah atas di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU. Sedangkanan mandiri Ekonomi diharapkan bisa memiliki suatu badan usaha milik NU yang membawahi perusahaan-perusahaan.” jelas dia lagi.
Selanjutnya untuk program mandiri Kesehatan, lanjut Puji Raharjo NU ke depan memiliki layanan kesehatan berupa klinik di tingkat kecamatan atau desa. Di level kabupaten, bahkan provinsi, NU bisa memiliki rumah sakit sendiri.(**).