Tito : “Tingkat Inflasi Tinggi,Pemerintah Provinsi, Kabupaten Dan Kota Harus Lakukan Intervensi.”
TubabaQu.id : Panaragan – Penjabat (Pj) Bupati Tulangbawang Barat (Tubaba) Drs. M.Firsada, M.Si mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, bersama kemendagri dari Ruang Rapat Bupati melalui zoom meeting, Senin (22/01/2024).
Rakor pengendalian inflasi ini diikuti pula oleh penjabat Gubernur, Bupati dan Walikota se Indonesia secara Virtual.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) R. Tito Karnavian dalam pengantarannya mengatakan, selama satu tahun terakhir, sejak Rakor Pengendalian Inflasi di September tahun 2022, inflasi tercatat hampir 6 % dan lambat laun trend nya menurun hingga saat ini inflasi year on year diangka 2,61 %.
“Dari tahun ketahun mengalami penurunan dan sekarang year on year diangka 2,61 %. Meskipun demikian, di Desember 2023, terjadi kenaikan 0,41% dibanding bulan sebelumnya yang dipicu oleh libur Natal dan tahun baru” terang mendagri.
Menurut Tito, inflasi bulan Januari secara Nasional diangka 2,61 % tersebut tidak menggambarkan angka yang sama disemua daerah.
“Mengingat tingkat inflasi begitu tinggi, dan untuk menekan harga pemerintah Provinsi, kabupaten dan kota harus melakukan intervensi, dengan cara membagikan bantuan sosial kepada keluarga miskin.” ujar Tito.
“Disamping itu juga menggelar pasar murah dan upaya lain untuk menstabilkan harga komoditas pokok serta kerjasama antar daerah dalam pasokan komoditas, saling kirim dan menerima pasokan. ” sambingnya lagi.
Sementara di tempat yang sama, Deputy Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Puji Ismartini dalam penjelasannya menyatakan, komoditas pangan penyumbang utama inflasi hingga minggu ke tiga Januari ini adalah beras, cabe merah, cabe rawit, bawang putih dan daging ras.
“Beras memberikan andil 0,53 %, Cabai merah 0,24%, Cabai Rawit 0,10%, bawang putih 0,08% dan daging ayam ras 0,06%.” rincinya.
Sedangkan Kota yang tingkat inflasi tinggi untuk setiap komoditasnya, seperti beras terjadi di Kota Maumere diangka 33,41%, diikuti Kota Mataram dan Bulukumba.
Puji Ismartini juga menjelaskan, historis perkembangan inflasi Bulan Januari 2024, sejak 2020 sampai dengan 2023, secara umum dibulan Januari terjadi inflasi dengan tingkat inflasi yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan Desember.
” Jika kita lihat Januari 2023 terjadi inflasi 0,34% secara month to month, sementara tahun sebelumnya dibulan yang sama inflasi 0,56%. Ditahun 2022 ada 85 kabupaten/kota dibulan Januari mengalami inflasi da bulan Januari 2023 ada 80 kabupaten/kota mengalami inflasi dan 10 kabupaten/kota mengalami deflasi.” tutupnya. (**).